Ini semacam cinta dalam diam, tapi diam-diam diperbincangkan. Diperbincangkan dalam doa dan pada sahabat dalam ruang yang tentu saja tertutup. Dalam sebuah ruang yang dipastikan hanya ada 2 orang saja dan tidak didengar oleh telinga-telinga jahil. Menurutnya, ini benar-benar rahasia. Tidak sembarang orang bisa dipercaya. Dalam suara pelan, ia mulai menceritakan tentang sosok laki-laki yang baru dikenalnya. Terlihat jelas, aura senang yang dibumbui rasa malu di wajahnya. Tidak sekali, 2 kali ia menceritakan sosok laki-laki itu pada sahabatnya. Berkali-kali, iya. Menariknya, gadis ini tidak pernah bosan menghadirkan tokoh ‘tuan’ yang sama dalam ceritanya. 
Sempat terlintas pertanyaan dalam benakku, ‘Bagaimana jika tokoh ‘tuan’ yang selalu ia perbincangkan, kelak akan menjadi nyata dan menjadi bagian dari masa depannya?’ Tentu, hal ini menarik tuk diceritakan dalam cerita selanjutnya.