Renungkanlah wahai diriku dan saudara-saudaraku…
Diriwayatkan  oleh Al – Hakim, dari ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu bahwa beliau menyebutkan sejumlah fitnah yang akan terjadi di akhir zaman. Kemudian ‘Umar bin Khathab radiyallahu ‘anhu berkata kepadanya, “Kapankah itu terjadi, wahai ‘Ali?”

            ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu menjawab:
Fitnah – fitnah tersebut terjadi jika fiqih dikaji sungguh – sungguh bukan karena agama, ilmu agama dipelajari bukan untuk diamalkan, serta kehidupan dunia dicari bukan untuk kepentingan akhirat” (Riwayat Al-Hakim).
Coba perhatikan sejenak penjelasan menantu kesayangan Rasulullah ini.
Apakah sekarang kita hidup di zaman fitnah seperti penjelasan ‘Ali bin Abi Thalib’??
Jika saya boleh menjawab, maka saya akan menjawab ‘IYA’. (Sok tau yee!! hehe)
Di zaman sekarang ini, banyak orang berburu kehidupan dunia tapi bukan untuk kepentingan akhirat. Dengan kata lain, ‘Duniawi’ jadi sopirnya, sementara ‘Akhirat’ jadi penumpangnya.  
            Sebagaimana diperingatkan oleh Ibnu Mas’ud radiyallahu ‘anhu, pada masa fitnah, manusia justru mengejar dunia dengan amal akhirat. Maka, kelak kita akan saksikan orang bersungguh-sungguh melaksanakan dhuha maupun sedekah karena ingin mengejar dunia. Seakan-akan Allah tak akan melimpahkan harta kepada kita jika kita meminta sebelum melakukannya keduanya.
            Tak jarang kita menemui seorang pengusaha bahkan pelajar seperti kita yang tak putusnya mengerjakan sholat dhuha tapi sholat fardhunya diletakkan dibelakang. Selain itu, fenomena yang bikin penulis gregetan yakni, banyak pemuda belajar ilmu agama bahkan mengikuti training dakwah  hanya karena ingin dipanggil ustad/ustadzah dan mencari uang dengan berdakwah bukan untuk menegakkan agama islam. Fenomena yang lain, banyak kaum facebook/twitter dan jejaring sosial yang lain, update status-status islami hanya ingin mendapatkan jodoh yang sholeh/sholehah. Misalnya, ‘Gue mo sholat tahajud dulu.. off ahH..’, ‘Hari ne, aku mo ke masjid ikut pengajian..’, ‘Alhamdulillah, ane sudah hafal 3 juz..’, ‘Ane dapet giliran jadi khotib jum’at ini, alamat ngapalin teks buat khotbah ne, doain ya..”
IiihH..ALAY beud status-status kayak gitu. Untuk apa coba, update yg begituan??
(Kok jadi ketularan alay ya?)  Hihi.. =) 
            Sungguh tragis, fenomena-fenomena yang terjadi di zaman fitnah ini. Tujuan belajar dan mengkaji ilmu agama, bukan lagi untuk menegakkan agama, bukan lagi untuk diamalkan, bukan lagi untuk negeri akhirat dan bukan lagi untuk menggapai ridho-Nya. Justru sebagai ajang pamer, ingin dipuji dan mendapatkan uang dengan berdalih kesana kesini.
Oleh karena itu, mari luruskan kembali niat kita belajar agama yakni untuk menegakkan agama ini, ISLAM. Tetaplah istiqomah belajar agama dengan niat untuk diamalkan dan menggapai ridho-Nya. Usahakan setiap aktivitas yang kita lakukan hari ini, tertuju pada kepentingan akhirat. Allah tidak melarang kita belajar, tidak melarang kita berbisnis, tidak melarang kita jual beli atau berdagang, tapi setidaknya kita jangan lalai dengan semua itu.

Allah tetap nomor satu, tidak boleh diduakan dengan aktivitas dunia yang terkadang melalaikan kita.

_ Sahabat Cahaya_