Assalamu’alaikum
warahmatullah..
Kali ini ijikanlah saya untuk berbagi pengalaman kepada para sahabat dan teman-teman semuanya lewat tulisan ini. Tujuan saya hanya ingin berbagi bukan untuk yang lainnya. Saya harap teman-teman bisa mengambil sebuah pelajaran dari pengalaman saya dan semoga Allah meridhoi niat saya. Aamiin..
Kali ini ijikanlah saya untuk berbagi pengalaman kepada para sahabat dan teman-teman semuanya lewat tulisan ini. Tujuan saya hanya ingin berbagi bukan untuk yang lainnya. Saya harap teman-teman bisa mengambil sebuah pelajaran dari pengalaman saya dan semoga Allah meridhoi niat saya. Aamiin..
Ada
Apa Dengan Sholatku?
Tak
terasa saya sudah menjalani kehidupan ini selama 17,5 tahun tetapi, jujur saya baru saja bisa merasakan nikmatnya
sholat. Yah…baru saja bisa!
Selama
ini, saya selalu bertanya-tanya dalam benak saya tentang salah satu firman
Allah yang ada dalam Surah Al-Ankabuut (29):45 bahwa “Sesungguhnya sholat itu
mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.”
Sudah
jelas, Allah sendiri yang bilang bahwa sholat itu mencegah dari perbuatan keji
dan mungkar. Tapi kenyataannya kenapa saya masih berbuat dosa? Saya masih saja
suka bersu’udzon, gosip, suka ikut campur urusan orang dan masih banyak lagi.
Intinya saya selalu membuat Allah murka. Padahal saya sholat tepat 5 waktu,
tidak bolong. Tapi, kenapa masih saja berbuat dosa? Apa ada yang salah dengan
sholatku?
Hemm..ijinkanlah
saya mengoreksi sholat saya sendiri. Sebentar saja.
-
Saya akui, saya selalu mengerjakan
sholat, tapi saya sering menunda. Saya lebih suka mendahulukan kepentingan
duniawi daripada sholat. Misalnya, saya sering kali menunggu jam 21.00 atau jam
22.00 untuk melakukan sholat isya’, padahal sebenarnya saya bukanlah orang yang
sibuk, tugas saya cuma belajar dan itupun sebenarnya bisa ditunda sebentar
untuk melaksanakan sholat.
-
Saya sholat, tapi cuma sekedar sholat.
Maksudnya, saya sholat tapi saya tidak mengerti arti dari setiap bacaan sholat.
Jadi, hati saya tidak bisa memaknai apa yang saya ucapkan saat sholat.
-
Tubuh saya sholat, tapi pikiran saya
tidak. Saat sholat, saya tidak bisa mengontrol otak saya sendiri. Saat bersujud
pun, pikiran saya masih kemana-mana dengan kata lain ‘TIDAK FOKUS’.
-
Saya sholat, tapi saya tidak merasakan
kehadiran Allah. Hmmm..ini parah!!
-
Saya sholat, tapi tergesa-gesa.
Paling-paling hanya 5 menit saja saya sholat dan itu sudah dengan dzikirnya.
Hmm..parah kan??
Dari
pengakuan – pengakuan saya diatas, mustahil jika saya berharap bisa menikmati
kelezatan sholat. Hingga suatu hari, saya merenung. Saya memikirkan bagaimana
caranya saya benar-benar bisa merasakan nikmatnya ibadah sholat. Saya ingin
sholat saya berkualitas. Saya ingin membuktikan bahwa firman Allah yang
terdapat dalam Surah Al-Ankabuut (29):45 benar adanya. Saya terus merenung tapi
tidak ada hasilnya. Saya tidak menemukan jalan keluarnya.
Beberapa hari kemudian, Allah memberi
solusinya.
Ceritanya begini, waktu itu saya sedang
menonton tv. Tiba-tiba ayah datang menghampiri saya dengan membawakan buku saku
yang berjudul, “Sifat Sholat Nabi”. Ayah menyuruh saya untuk mempelajarinya.
Sebelum memberi buku saku itu ayah mengingatkan,”Nak, kalau sholat jangan
sekedar sholat. Tapi usahakan kamu bisa memaknai arti dari setiap bacaan
sholat. Beda lho rasanya, sholat yang benar-benar sholat sama yang hanya sekedar
sholat.” Saya makin penasaran gimana rasanya sholat yang benar-benar sholat. Akhirnya, saya pelajari buku saku itu.
Ternyata ada yang salah dengan gerakan sholat yang selama ini saya kerjakan.
Misalnya, posisi jari tangan ketika
takbiratul ihram, posisi jari tangan ketika rukuk, posisi sujud yang benar de
el el. Hmm.. astaghfirullah, pantas saja saya tidak bisa merasakan nikmatnya
sholat, orang gerakannya saja ada yang salah. Selain membaca buku saku itu,
saya teringat sebuah buku saku yang pernah ibu berikan. Buku saku itu berjudul,
“Kiat Sholat Khusyuk”.
Nah,
di dalam buku saku “Kiat Sholat Khusyuk” ada kata-kata dari pengarang yang
sampai saat ini saya ingat dan saya praktekkan, diantaranya :
1. Ketahuilah
bahwa di antara amalan yang paling utama dalam pandangan Allah Swt. adalah SHOLAT
TEPAT PADA WAKTUNYA.
2. PAHAMI setiap
bacaan sholat sehingga DIMENGERTI
oleh HATI kita.
3. Yakinilah
bahwa Allah sedang menatap, memperhatikan dan mendengar apapun yang terucap
bahkan yang terlintas dalam hati kita.
4. Katakan
dalam hati sebelum memulai sholat, siapa tahu umurku tak panjang. Mungkin ini SHOLAT TERAKHIRKU. Jadi, aku harus
mempersembahkan SHOLAT YANG TERBAIK.
Aku harus bisa KHUSYUK.
Setelah
meresapi kata-kata di atas, saya bertekad ingin berubah. Saya mulai belajar
memahami dan memaknai setiap bacaan sholat saya. Saya yang dulunya malas,
sekarang berusaha untuk selalu sholat tepat waktu. Intinya, saya ingin
merasakan nikmatnya sholat.
Dan
Subhanallah… saya merasakan perubahan besar dalam diri saya. Sekarang saya
sudah bisa menikmati lezatnya sholat. Memang, sholat itu seperti narkoba yang
bisa membuat kecanduan. Benar-benar kecanduan. Rasanya saya ingin sholat terus
dan tidak beranjak dari tempat sholat saya.
Saya
sangat bersyukur, Allah telah memberi petunjuk kepada saya. Itu kisah
perjalanan saya. Semoga sahabat bisa mengambil pelajaran dan semoga bermanfaat.
2 komentar:
jadi keingetan..
ko boleh upload jga dunk pic cover buku2-nya?
Cover bukunya sudah saya sisipkan didalam tulisan..
Posting Komentar